SURABAYA - Kini telah hadir satu tempat nongkrong asyik bernama Kedai Sudut Kota, yang terletak di Jalan Raya Jeruk No. 89, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya.
Kedai yang terletak di Surabaya Barat ini, dikelola oleh perempuan cantik yang baru saja lulus kuliah bernama, Dian Novitasari.
Dian menceritakan, jika kedai miliknya baru saja buka pada Januari lalu. Tepat kasus Covid-19 di Indonesia meledak lagi.
"Ya, baru buka itu bulan Januari tahun ini. Awalnya, sama bapak saya mau dibuat warung kopi biasa saja. Tapi saya kepikiran kenapa gak dibuat tempat nongkrong yang lebih menarik saja," kata perempuan lulusan Universitas Surabaya ini, Minggu (27/6/2021).
Di Kedai Sudut Kota ini memiliki sajian menu makanan dan minuman yang begitu variatif, tentunya dengan harga merakyat. Sangat cocok sama lidah anak muda dan pecinta kuliner di Surabaya.
Dian membeberkan, menu di kedai miliknya tak hanya makanan lokal, tapi juga ada berbagai olahan pasta, beef, dan menu cepat saji lainnya.
"Harga untuk makanan dan minuman dimulai dari Rp5.000 ribu. Minuman juga ada berbagai jenis wedang hingga milkshake," beber perempuan berusia 25 tahun ini.
Fasilitas di kedai ini terbilang komplit. Ada wastafel, toilet, musholla, lahan parkir yang luas, serta suguhan live musik saat malam hari.
Karena itu, kata Dian, tak heran apabila banyak pesanan dari pelanggan ingin menyewa sebagian tempat di kedai miliknya. Dari acara reunian, rapat komunitas, dan lainnya.
"Kedai Sudut Kota juga cocok untuk berkumpulnya teman-teman yang memiliki komunitas, karena kami menyediakan tempat dan fasilitas yang cukup luas," ungkapnya.
Setiap harinya, Kedai Sudut Kota mulai buka pukul 11.00 hingga 22.00 WIB, disesuaikan jam operasional saat pandemi Covid-19.
Namun, dikarenakan adanya peraturan baru yang dikeluarkan Pemkot Surabaya terkait jam operasional bagi aktivitas pelaku usaha harus tutup pukul 20.00 WIB. Maka kebijakan itu pula harus ditaati oleh Kedai Sudut Kota.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Lukman Hadi |
| Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi