TUBAN - Tabrakan beruntun terjadi di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, pada Kamis (30/12/2021).
Dalam insiden tersebut truk tronton menghantam dua mobil yang terparkir. Diduga, kecelakaan disebabkan rem truk tronton tidak berfungsi atau blong.
Akibat kecelakaan ini, seorang penumpang mobil yang tertabrak tewas di tempat kejadian setelah tubuhnya tergencet.
Umi Rindia (55) yang merupakan korban selamat dalam kecelakaan maut tersebut mengatakan, bahwa dirinya yang bersama anaknya ke toko emas dan memarkir mobilnya di tepi jalan.
Saat hendak meninggalkan toko tersebut, didalam mobil, lanjut Umi, melihat truk tronton bernomor berjalan dari arah timur ke barat, tiba-tiba berbelok ke arah kanan.
"Kondisi saat itu lampu merah, di depan truk tronton itu ada kendaraan. Tidak tahu truk itu mau menyalip atau rem blong, karena tiba-tiba belok ke kanan," kata Umi Rindia kepada suaraindonesia.co.id, Kamis (30/12/2021).
Umi menjelaskan, setelah truk tronton berbelok ke kanan sempat menabrak truk di depannya kemudian menghantam dua mobil terparkir
"Habis menabrak mobil saya, truk itu juga menabrak mobil di belakang saya yang juga ada sopirnya di dalam," imbuhnya.
Informasi yang dihimpun di lapangan, truk tronton bernomor polisi K 1503 MK dikemudikan Sutoyo warga Rembang, menabrak mobil Mitsubishi Expander bernomor polisi S 1624 GH dikemudikan Unggul (18) warga Kelurahan Baturetno, Tuban dan mobil Honda Jazz bernomor polisi S 1928 HV dikemudikan Andreas Pudji (52) warga Purworejo, Jenu.
Akibat peristiwa tersebut, mobil Honda Jazz ringsek hingga pengemudi Andreas Pudji tewas tergencet kendaraan dihantam truk tronton.
Polisi yang berada di lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan evakuasi korban.
Proses evakuasi berlangsung selama hampir kurang lebih satu jam, karena kondisi mobil Honda Jazz rusak parah.
Setelah berhasil mengevakuasi, korban langsung dibawa ke RSUD dr Koesma Tuban.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Irqam |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi