SUARA INDONESIA

Begini Cerita Haru Anak Penjual Tahu Keliling di Jombang Lolos Pendidikan Akpol

Gono Dwi Santoso - 07 January 2022 | 18:01 - Dibaca 2.22k kali
Peristiwa Daerah Begini Cerita Haru Anak Penjual Tahu Keliling di Jombang Lolos Pendidikan Akpol
Veni Nardianto,anak penjual tahu keliling asal desa Ngudirejo kecamatan Diwek Kabupaten Jombang yang lolos Pendidikan Akpol saat foto bersama keluarga memakai seragam Akpol, Jumat (07/01/2022).

JOMBANG - Takdir hidup manusia siapa yang tau asal ada kemauan serta niat yang kuat, insha Allah pasti ada jalan. Salah satunya di alami oleh Veni Nardianto anak seorang penjual tahu keliling yang lolos pendidikan Akpol asal Desa Ngudirejo kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.

Antok datang ke Mapolres Jombang dengan mengenakan seragam cokelat Taruna Akpol dengan atribut lengkap ia berkunjung ke Mapolres Jombang sebelum kembali ke asrama , ucapnya Antok mengawali pembicaraannya, Jumat (7/1/2022).

Antok bercerita saat masa masa sulit perjuangannya menembus Akpol yang berlangsung panjang. Anak kedua dari pasangan Solikhin dan Muslikah itu dinyatakan lolos dan mengikuti pendidikan Akpol di Semarang , Jawa Tengah.

Ia menuturkan, ayahnya adalah seorang pedagang kecil yang sehari-hari berjualan tahu keliling ke sejumlah kampung di kabupaten Jombang. Namun, ia punya cita-cita besar untuk menjadi taruna Akpol. 

Saya terus berusaha mewujudkan cita-cita dengan giat berlatih dan berprestasi di sekolah.Setelah Lulus dari SDN Ngudirejo 1, ia melanjutkan sekolah ke SMPN 3 Jombang. Upayanya mengejar cita-cita, mulai terasa ketika ia berhasil masuk SMA Taruna Nusantara Magelang Jawa Tengah lewat jalur beasiswa hingga lulus tahun 2017.

"Setelah lulus sekolah, saya mendaftar Akpol melalui Panda Polda Jatim dan Alhamdulillah masuk kuota terus sampai akhirnya lulus dan diterima jadi taruna tahun 2018,” ujarnya.

Selama menjalani tes di Mapolda Jatim, Ia pulang pergi dari Jombang ke Surabaya menggunakan bus. Tak jarang dia harus berangkat dari Jombang sejak subuh karena pelaksanaan tes pagi hari. 

"Biaya selama perjalanan ke Surabaya - Jombang ,menggunakan uang tabungan dari beasiswa selama di SMA Taruna Nusantara Magelang," ujarnya.

Antok mengaku hingga saat ini ia masih menjalani pendidikan Akpol tingkat IV. Tahun ini pendidikan berakhir, akan segera lulus dan dilantik menjadi Perwira Polri. Insyaallah bulan Juli nanti selesai pendidikan dan pelantikan,” ujar Antok dengan rasa bangga.

Sementara, ibunya Muslikah menceritakan dirinya sering diolok-olok tetangganya karena dianggap tak memilik uang untuk menjadikan anaknya sebagai polisi. Namun Muslikah dan suaminya tidak pernah menghiraukan ocehan orang-orang di sekitarnya.

Setiap anaknya menjalani tes hingga menunggu pengumuman, Ia dan suaminya selalu berdoa dan rela tidak tidur sampai larut malam hingga anaknya pulang.

"Dengan memberikan motivasi kepada anak agar selalu belajar dengan giat dan orang tua yang selalu mendoakan, Alhamdulillah dikabulkan Allah SWT," ujar Muslikah.

Dia pun berpesan kepada para orang tua agar tidak berkecil hati untuk mewujudkan cita-cita anaknya menjadi Polisi. Walaupun dengan keterbatasan ekonomi, ternyata anaknya dapat mencapai cita-citanya. 

“Jangan takut mendaftarkan anaknya jadi polisi, Suami saya penjual tahu keliling membuktikan sendiri, ternyata jadi polisi itu gratis dan tidak dipungut biaya,” ujarnya dengan haru.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV