JEMBER - Sejak tiga hari terakhir, SPBU 54-681-14 di Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, Jawa Timur, terlihat tutup.
Hal itu sangat berdampak besar terhadap perputaran ekonomi warga. Termasuk UMKM yang biasa berjualan di sekitar SPBU.
Salah seorang penjual rujak manis, Wahid, mengatakan sejak SPBU tutup, penghasilannya menurun drastis. Dari yang biasanya Rp150 ribu per-hari, kini menjadi Rp 40 sampai Rp 60 ribu saja.
"SPBU tutup sudah 3 harian, mas. Jadinya dagangan saya sepi pelanggan," ucapnya, Senin (24/10/2022).
Wahid mengaku, dirinya berjualan di area SPBU ini sudah 3 tahun lebih. Setiap hari, pria asal Kecamatan Tempurejo ini berangkat dari rumahnya menggunakan motor.
"Itu belum dipotong bensin, mas. Semoga saja tutupnya gak lama," ujarnya.
Hal senada dikatakan Ghofur. Pria penjual cilok ini mengaku, pendapatannya juga menurun drastis hingga 50 persen.
"Makanya, saya berharap Pertamina segera menyelesaikan masalah yang ada. Agar SPBU cepat buka lagi," ungkapnya.
Sementara, awak media beberapa kali berupaya menghubungi bagian pengawas SPBU, Anwar Nuris, via WhatsApp, untuk menanyakan sampai kapan SPBU itu tutup. Sayangnya tidak ada jawaban dari yang bersangkutan.
Sebelumnya diberitakan, air sumur warga di perumahan Diponegoro Land, Desa Glagahwero, Kecamatan Kalisat, berbau menyengat. Warga menduga, bau tersebut tercemar BBM.
Air sumur yang berbau menyengat tidak hanya di perumahan Diponegoro saja. Melainkan SDN Glagahwero 1 juga mengalami hal serupa.
Kepala SDN Glagahwero 1, Mukhlis, membenarkan kondisi tersebut. Ia mengaku, air sumur di SDN Glagahwero 1 sudah berbau sejak sebulan lalu.
Pihak SPBU juga sudah mengambil sample di salah satu rumah warga. Sample itu akan dibawa ke laboratorium untuk di teliti.
"Kita tunggu hasilnya," ucap Telimon, salah seorang petugas SPBU, tempo hari.
Namun warga berharap, pihak SPBU tidak hanya mengambil sample saja. Melainkan meneliti lebih jauh lagi. Terutama pada pipa BBM.
Persoalan SPBU Kalisat juga mendapat sorotan dari aktivis pendidikan PGRI Jawa Timur, Ilham Wahyudi. Sebab, air sumur yang diduga tercemar terjadi di salah satu sekolah juga.
Ilham khawatir, ada siswa yang meminum air dari sumur itu. Makanya, ia mendesak pihak Pertamina untuk segera mencari jalan keluarnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Zainul Hasan |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi