JEMBER - Owner SPBU 54-681-14, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Wahyu Hadi Nugroho, akhirnya angkat bicara terkait pemberitaan dugaan kebocoran BBM.
Pihaknya membantah dan belum bisa memastikan, bahwa air sumur mengeluarkan bau menyengat karena diakibatkan oleh bocornya SPBU yang dia kelola.
Bahkan, Wahyu mengklaim, dirinya telah mengambil sample ke salah satu sumur warga yang diduga tercemar BBM tersebut. Kemudian, sample itu di letakkan di bejana.
"Setelah di letakkan di bejana, air itu keruh dan ada endapan. Menurut kami, itu bukan tercemar BBM. Karena secara logika, berat jenis air itu lebih berat daripada BBM. Apabila tercemari oleh BBM, maka cairan BBM itu akan mengambang diatas permukaan air," ujarnya, Kamis (27/10/2022).
Kendati begitu, dirinya menjelaskan itu hanya perkiraan atau dugaan semata.
Sampai saat ini, Wahyu telah berkoordinasi dengan pihak Pertamina untuk melakukan uji laboratorium pada sample air yang diambil dari beberapa sumur warga.
"Dan dari Pertamina sendiri, hasil uji Lab akan keluar sekitar 14 hari lagi. Terhitung dari saat pengambilan sample air tersebut," imbuhnya.
Selain itu, sebagai antisipasi, Wahyu juga berinisiatif untuk mengambil langkah kedua dengan menghubungi Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Jember.
"Dan itu juga sudah dilakukan uji sample. Sekarang kami sedang menunggu hasilnya juga," ungkapnya.
Mengapa Tiba-tiba SPBU Ditutup?
Wahyu menjawab, SPBU ditutup sesuai dengan instruksi dari Pertamina sampai uji Lab keluar.
Penutupan SPBU, juga untuk menghindari isu-isu yang lebih liar dan menepis dugaan pencemaran yang lebih luas.
"Jadi kami menuruti instruksi Pertamina sampai hasil uji Lab ini keluar," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, air sumur warga cluster perumahan Cluster Diponegoro Land, diduga tercemar BBM.
SDN Glagahwero 1, juga mengalami hal yang serupa. Kondisi tersebut dibenarkan oleh Kepala SDN Glagahwero 1, Mukhlis.
Sontak hal itu membuat masyarakat mendesak pihak SPBU menindak lanjuti lebih jauh.
Pihak SPBU juga telah mengambil sample secara random di rumah warga yang diduga air sumurnya tercemar BBM.
Kondisi tersebut juga sempat mendapat sorotan dari banyak pihak. Salah satunya dari Direktur LBH Jember Raya, Lubboyk Dayrobbie, S.H.
Ia mendesak pihak SPBU untuk segera menyelesaikan masalah itu. Jangan sampai berlarut-larut. Sebab, bisa merugikan banyak pihak.
Ketua Komisi A DPRD Jember, Tabroni pun juga sempat angkat bicara soal dugaan pencemaran air sumur warga.
Ia meminta agar pihak SPBU duduk bersama warga dan menyampaikan permasalahan yang di hadapi pihak SPBU.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Zainul Hasan |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi