SUARA INDONESIA

Peringati Satu Abad NU, Alun-alun Situbondo Dibanjiri Jemaah se-Jawa Timur

Syamsuri - 17 December 2022 | 00:12 - Dibaca 1.56k kali
Peristiwa Daerah Peringati Satu Abad NU, Alun-alun Situbondo Dibanjiri Jemaah se-Jawa Timur
Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf didampingi KHR Azaim Ibrahimy dan Bupati Situbondo Karna Suswandi, saat memimpin Situbondo Bersholawat Peringati Satu Abad NU. (Foto : Syamsuri/Suaraindonesia.co.id) 

SITUBONDO -  Puluhan ribu jemaah dari berbagai daerah di Jawa Timur membanjiri Alun-alun Kota Kabupaten Situbondo untuk mengikuti acara 'Situbondo Bersholawat bersama Habib Syeh bin Abdul Qadir Assegaf dan KHR Azaim Ibrahimy', Jumat (16/12/2022) malam.

Kegiatan ini juga dikemas dengan memperingati satu abad Nahdhatul Ulama (NU).

Setidaknya terdapat ratusan pasukan Banser, Polres, Dishub dan Satpol PP yang juga ikut mengamankan acara kegiatan tersebut. Sejak pukul 19.30 WIB sampai selesai.

Kegiatan Situbondo bersholawat di depan Pendaoa Aryo ini dipimpin langsung oleh Habib Syech  bin Abdul Qadir Assegaf dan KHR Azaim Ibrahimy, dengan dimeriahkan Sholawat Bhening Nusantara.

Pada Kegiatan tersebut, hadir juga Pejabat dari Banyuwangi mewakili Bupati Banyuwangi, Wakil Bupati, Sekda, Forkopimda, Kepala OPD, Ketua PC NU, Ketua MUI, para Habaib dan Ulama serta para Ibu Nyai. 

Bupati Situbondo, Karna Suswandi, mengaku bangga atas antusias masyarakat dari berbagai daerah di Jawa Timur yang ikut menghadiri Situbondo Bersholawat dalam rangka memperingati 1 Abad NU.

Menurutnya, hal itu membuktikan bahwa masyarakat Jawa Timur, khususnya Kabupaten Situbondo, cinta terhadap sholawat.

“Alhamdulillah, masyarakat dari berbagai daerah di Jawa Timur antusias mengikuti Sholawatan ini. Hal itu membuktikan bahwa warga Jawa Timur pada umumnya dan Kabupaten Situbondo pada khususnya ini cinta terhadap sholawat,” ujar Bupati Karna, saat memberikan sambutan, Jum'at (26/12/2022).

Bupati Karna juga mengucapkan terima kasih kepada Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf, karena berkenan hadir di Kabupaten Situbondo.

Bupati Karna mengatakan, kehadiran Beliau memang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Situbondo. 

"Mudah-mudahan walau hujan rintik-rintik malam ini, namun tidak mengurangi rasa cinta dan hikmat kita kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW, sehingga malam ini kita bisa saksikan bersama di Alun-alun Situbondo, dipadati para jemaah sholawat dari berbagai daerah di Jawa Timur pada umumnya, dan jemaah sholawat Kabupaten Situbondo pada khususnya," bebernya.

Bupati Karna berharap, semoga kehadiran Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf di Kabupaten Situbondo tidak hanya satu kali ini saja, akan tetapi menjadi agenda rutin tahunan untuk Kabupaten Situbondo. 

"NU ini tidak lepas dari Kabupaten Situbondo. Sebab NU merupakan sejarah Kabupaten Situbondo, karena pelaku sejarah NU juga ada di Kabupaten Situbondo, yaitu KHR As'ad Syamsul Arifin, yang juga menjadi pahlawan nasional," tuturnya.

Kiai As’ad memiliki jasa yang cukup besar untuk bangsa ini. Sehingga diberi anugerah gelar pahlawan nasional.

"Sebagai warga Situbondo, kami merasa bangga karena mempunyai pahlawan yang gagah perkasa untuk membela tanah air Indonesia," sambungnya. 

Oleh karena itu, perhatian pemerintah terhadap  guru ngaji dan madrasah diniyah, adalah merupakan cikal bakal untuk membesarkan semua pesantren yang ada di Kabupaten Situbondo.

Selain itu, Bupati Karna juga bakal terus berupaya untuk bisa membesarkan NU di Kabupaten Situbondo. 

"Peringatan 1 Abad NU ini sebagai upaya agar jam'iyah NU bisa terus berkembang dengan berbagai kegiatannya, termasuk yang dilaksanakan pada malam ini," terangnya.

Sementara, Pengasuh PP Salafiyah Safiiyah Sukorejo, KHR Azaim Ibrahimy mengatakan, bahwa NU adalah bagian yang tak dapat dihilangkan dari sejarah Bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada Ormas Islam dan tokoh-tokoh islam lainnya. 

"Tentu  peran dan sejarah panjang jam'iyah NU dalam membidangi bangkitnya sejarah Bangsa Kesatuan Republik Indonesia, dan ini catatan sejarah yang tak boleh dihilangkan," terangnya. 

Tokoh muda karismatik ini bersyukur dengan adanya para Ulama dan delegasi bimbingan para Ulama kepada negeri ini, sehingga negeri ini bisa terbimbing bagaimana cara mencintai Allah dan mencintai Rasulullah.

"Serta cara membangun persatuan dan Kesatuan Negara Republik Indonesia," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syamsuri
Editor : Moh.Husnul Yaqin

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV