JEMBER - Sejumlah pengurus Forum Honorer Tenaga Kesehatan Jember (FHTK) mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jember, Kamis (16/2/2023).
Mereka datang untuk menindaklanjuti, surat permohonan yang dilayangkan kepada Ketua DPRD dan Anggota Komisi D Kabupaten Jember perihal permohonan hearing terkait nasib honorer nakes.
“Kita bermaksud, menindak lanjuti balasan surat yang di kirimkan hari senin. sejauh mana surat permohonan kami diproses, kami datang ke DPRD Jember untuk mengajak hering ketua DPRD dan komisi D,” ujar Ketua FHTK, Rendra.
Rendra menilai, sampai saat ini para wakil rakyat masih terkesan kaku dan kurang terbuka kepada para honorer tenaga kesehatan (nakes) karena sudah tiga hari bersurat tidak juga ada balasan dan kepastian.
"Kami juga rakyat, DPRD komisi D jangan terkesan jual mahal. Kami sudah bersurat sesuai prosedur masih kaku. Anda wakil rakyat sebentar lagi ada pesta demokrasi pemilihan," ungkapnya.
Dengan lantang Rendra mengaku kecewa, karena disaat bermaksud menemui wakil rakyat, tidak ada satupun yang bisa ia temui.
“Dengan tidak kepastian surat, kami sangat kecewa datang ke sini jauh-jauh dari Jombang, sukowono dan lainnya. Ingin memperjuangkan nasib nakes. Jangan ada dusta di antara kita, lebih baik duduk bareng di hearing, kalau kucing-kucingan seperti ini kecewa," tuturnya.
Jika dalam satu minggu kedepan tetap tidak ada balasan dan tanggapan, FHTK berencana akan menggelar doa bersama di DPRD Jember.
"Terakhir hari Senin saya akan selameti dan kami ngajikan khusus anggota DPRD Komisi D agar bisa terbuka hatinya. Jika tetap tidak ditemui, kami siap lakukan aksi. Kalau perlu mogok kerja bersama ribuan nakes yang tersebar di 31 kecamatan,” tegasnya.
Sementara, salah seorang staf penerimaan surat Sekretariat Dewan (Sekwan) DPRD Jember Hermin, membenarkan kalau surat masih dalam proses.
"Sesuai SOPnya setelah masuk ke sini, kita ajukan ke pimpinan sesuai bidangnya. Semua surat pasti nyampai ke bagiannnya. Kita sudah berupaya menyampaikan surat yang datang,” aku dia.
Pihaknya memastikan, bahwa surat balasan akan disampaikan kepada pengirim kalau sudah selesai.
Kendati begitu, dirinya tidak menjamin bahwa surat balasan dari dewan akan cepat, karena masih banyak agenda yang masih belum diselesaikan.
“Kami pasti akan menghubungi si pemohon lewat nomor yang tertera di dalam surat,” pungkas Rendra.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Imam Hairon |
| Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi