SUARA INDONESIA

Protes Dugaan Pencemaran Sungai, Puluhan Warga Mojoparon Geruduk Pabrik Ale-ale

Awin Wildania - 23 February 2023 | 17:02 - Dibaca 2.04k kali
Peristiwa Daerah Protes Dugaan Pencemaran Sungai, Puluhan Warga Mojoparon Geruduk Pabrik Ale-ale
Puluhan Warga Mojoparon Saat Berunjuk Rasa di Depan Pabrik Ale-ale (Foto : Awin/suaraindonesia.co.id)

PASURUAN - Puluhan warga Mojoparon, Kecamatan Rembang, menggeruduk pabrik PT Mitra Alam Segar (MAS) di Latek, Kecamatan Bangil, Kamis (23/2/2023). 

Mereka berunjuk rasa di depan perusahaan, sebagai bentuk protes atas dugaan pencemaran sungai yang dilakukan.

Dalam aksi, bukan hanya mengeluhkan soal pencemaran. Namun, mereka juga mengeluhkan soal keringnya sumur warga yang disinyalir imbas keberadaan perusahaan minuman Ale-ale itu. 

Mohammad Lukman selaku tokoh masyarakat Mojoparon, Kecamatan Rembang, mengungkapkan, bahwa selama ini pihaknya telah melayangkan surat ke pihak manajemen sebanyak empat kali. 

Namun, lanjut dia, surat audiensi tersebut tak digubris oleh management PT Mitra Alam Segar.

"Jadi demo ini tindakan paling akhir yang kami tempuh agar management pabrik mendengar jeritan rakyat," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, aksi demo itu dipicu beberapa hal. Salah satunya, karena keberadaan perusahaan PT MAS, diduga membuat sungai di Mojoparon dicemari limbah. 

Parahnya, sungai yang dicemari tersebut, adalah tempat bagi warga beraktivitas. Mulai mandi hingga mencuci. 

Adapun dampak negative lainnya yakni terhadap sumur warga. Warga di Dusun Mojokopek dan Baweh yang dulunya bisa mendapatkan air dari sumur hanya 7 meter, sekarang sudah tidak lagi. 

Mereka harus mengebor hingga kedalaman puluhan meter untuk bisa mendapatkan air. Sumur-sumur yang ada milik warga mengering. Parahnya, tidak ada perhatian dari perusahaan. 

“Tidak semua mampu mengebor. Karena biayanya mahal,” imbuhnya. 

Ia menyebut, seharusnya pihak perusahaan memprioritaskan warga sekitar sebagai pekerja tetap di perusahaan, namun nyatanya hal itu tidak dilakukan. 

Hal itulah yang membuat warga gerah. Hingga akhirnya memilih untuk berunjuk rasa. 

Sementara ini belum ada konfirmasi resmi dari perusahaan berkaitan dengan keluhan warga tersebut.

Saat wartawan mencoba untuk meminta konfirmasi, pihak security menyampaikan kalau pihak manajemen berada di Surabaya.

“Manajemen lagi di Surabaya mas,” ungkap salah satu petugas keamanan perusahaan.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Awin Wildania
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV