SUARA INDONESIA

Pernyataan Kades Pancoran Bondowoso Bernada 'Salahkan' Ayah Prasetyo Penderita Gizi Buruk dan Hydrocephalus

Bahrullah - 11 June 2023 | 15:06 - Dibaca 1.83k kali
Peristiwa Daerah Pernyataan Kades Pancoran Bondowoso Bernada 'Salahkan' Ayah Prasetyo Penderita Gizi Buruk dan Hydrocephalus
Kepala Desa Pancoran Norman Faelani, Bhabinkamtibmas saat mendatangi rumah Harsono ayah Prastiyo, remaja 15 tahun yang lumpuh.

BONDOWOSO,Suaraindonesia.co.id- Pernyataan Kepala Desa (Kades) Pancoran, Kecamatan/Kabupaten Bondowoso bernada 'salahkan' Harsono ayah, Prastiyo Penderita Hydrocephalus dan Gizi Buruk saat mendatangi kediamannya pada Jumat 9 Juni 2023 malam.

Pernyataan Norman pada Harsono kurang lebihnya menyatakan bahwa Harsono seharusnya mendekat padanya.

Sebab, Kades Norman mengaku jika ia memiliki banyak tanggung jawab mengurus banyak warga, tidak hanya Harsono.

"Jek be'en tak merapat ka engkok. Warga se e yurus engkok re benyak," kata Norman menggunakan Bahasa Madura di hadapan media, Jumat (09/06/2023).

Lebih lanjut, Norman mengklaim jika pihaknya sudah berusaha memfasilitasi supaya keluarga Harsono mendapatkan bantuan.

Dia justru menyalahkan Dinas Kesehatan Bondowoso yang kurang responsif.

"Kami sudah usulkan bantuan ke kesehatan (Dinkes) tapi tidak ada jawaban," cetus Kades Norman.

Diketahui, Prasetyo, remaja 15 tahun yang lumpuh sebab menderita Hidrosefalus dan gangguan syaraf menjadi perhatian publik.

Kondisi warga Dusun Pasenan Barat RT 21/RW 8 ini sangat memprihatinkan. Prastiyo mengalami lumpuh sejak lahir hingga kini usianya menginjak 15 tahun.

Prastiyo baru dirujuk ke RSUD Dr. Koesnadi oleh Dinkes Kabupaten Bondowoso pada Sabtu (10/6/2023) pagi.

Keluarga Prastiyo dapat dikatakan gorikan berasal dari keluarga yang kurang mampu

Ayah Prastiyo bekerka sebagai buruh harian lepas dan ibunya berdagang sayur keliling.

Setiap harinya, jika pendapatan kedua pasangan suami istri ini dijumlahkan, maksimal hanya sekitar Rp 45 ribu saja.

Sebelum kisah Prastiyo viral, keluarga ini belum sepenuhnya mendapatkan perhatian pemerintah, termasuk dari lingkup desa.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Bondowoso, Anisatul Hamidah menyebutkan, Prastiyo dan ibunya yakni Fatimah dulu adalah penerima bantuan sosial (bansos).

"Keluarga Prastiyo dulu penerima Bansos PKH dan disabilitas," kata Anisatul pada media, Sabtu (10/6/2023).

Tetapi saat ini kata Anisatul, Bansos tersebut tidak bisa dicairkan karena proses pemadanan administrasi kependudukan (adminduk).

"Saat ini perangkat desa kembali memutakhirkan data dan pengusulan bansosnya kembali melalui aplikasi Sistem Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG) Desa," ucapnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV