SUARA INDONESIA, SUMENEP – Achmad Fauzi Wongsojudo menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pasokan listrik di kepulauan, merupakan perhatian utamanya dalam memimpin.
Hal tersebut ia sampaikan saat berkunjung langsung ke wilayah kepulauan, tepatnya di Desa Pagerungan Kecil, Kecamatan Sapeken, Rabu 13 November 2024.
Kedatangan Fauzi di Pagerungan Kecil itu disambut antusiasme warga setempat, bahkan dirinya duduk bersimpuh mendengarkan langsung aspirasi mereka.
Kunjungan pertama, Fauzi mendatangi Pondok Pesantren Darul Musyawirin, bertemu dengan pengasuh pondok, Muhammad Makki, serta sejumlah tokoh agama dan masyarakat.
Fauzi kemudian melanjutkan perjalanan ke Pondok Pesantren Al-Barkah, yang kedatangannya juga disambut hangat oleh jajaran pengasuh dan tokoh masyarakat setempat.
Salah seorang warga, Husna (40), mengungkapkan rasa bangga dan gembiranya atas kedatangan Fauzi di wilayahnya. Menurutnya, Fauzi merupakan harapan besar bagi warga Pagerungan Kecil, terutama dalam mewujudkan listrik yang dapat beroperasi lebih lama di desa mereka.
"Kami berharap listrik di desa ini bisa menyala 24 jam, karena sekarang hanya menyala 4 jam di malam hari," katanya.
Hal senada disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Darul Musyawirin, Muhammad Makki, yang juga berharap agar pasokan listrik di Pagerungan Kecil dapat lebih maksimal. "Kami tidak meminta banyak, cukup listrik di desa ini bisa lebih baik," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Fauzi menegaskan bahwa penyediaan listrik di wilayah kepulauan merupakan perhatian utamanya. Ia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pasokan listrik di seluruh kepulauan, termasuk di Desa Pagerungan Kecil.
"Masalah listrik di kepulauan sudah menjadi komitmen saya sejak awal. Untuk Pagerungan Kecil, kami akan menambah kuota watt agar listrik bisa lebih maksimal," ujar Fauzi dengan tegas.
Dengan komitmen tersebut, Fauzi berharap dapat memenuhi harapan masyarakat, khususnya dalam hal penyediaan listrik yang lebih memadai. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi