SUARA INDONESIA

Kodim 0822 Bondowoso Ungkap Minat Vaksinasi di Kota Tape Masih Rendah, Ini Penyebabnya

Bahrullah - 03 August 2021 | 16:08 - Dibaca 873 kali
TNI/Polri Kodim 0822 Bondowoso Ungkap Minat Vaksinasi di Kota Tape Masih Rendah, Ini Penyebabnya
Pelaksana Kepala Kesehatan Kodim 0822 Bondowoso, Lettu CKM Junaidi, saat memberikan keterangan pers (Foto: Bahrullah/suaraindonesia.co.id)

BONDOWOSO - Kodim 0822 Bondowoso mengungkapkan minat vaksinasi di kota tape masih tergolong cukup rendah, dibandingkan dengan kabupaten lainnya. Ia juga sampaikan jika selama ini banyak warga dari luar kabupaten yang justru melakukan vaksinasi di Makodim.

Faktor tersebut dipengaruhi oleh isu-isu negatif yang disebabkan oleh berita hoaks dan sosialisasi yang kurang optimal.

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Pelaksana Kepala Kesehatan Kodim 0822 Bondowoso, Lettu CKM Junaidi, saat dikonfirmasi oleh media di Mako Kodim, Selasa (3/8/2021).

Bayangkan, lanjut Lettu Junaidi, sejak bulan Januari dimulai pelaksanaan vaksinasi sampai saat ini minat masyarakat masih tergolong cukup rendah.

"Vaksinasi ini sudah dilaksanakan secara bertahap. Pertama, dimulai dari tenaga kesehatan, TNI-POLRI, Purnawirawan, baru kemudian masyarakat umum," katanya.

Dia menerangkan, dari tiga hari kemarin pelaksanaan vaksinasi masih jauh dari target. "Dari target 2.000 orang, tapi hanya mencapai 500 orang saja yang melakukan vaksinasi," imbuhnya.

Dia berharap, kedepannya antusias masyarakat meningkat mengikuti proses vaksinasi secara gratis.

Dia menyampaikan, untuk sosialisasi di pedesaan sudah mengerahkan Babinsa, agar disampaikan dari rumah ke rumah pada warga.

"Ayok vaksin, masyarakat jangan mudah termakan hoax yang sesat dan tidak benar. Mereka seharusnya mengikuti vaksinasi dari pemerintah agar memiliki kekebalan tubuh," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Moh. Imron Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso, bahwa minat masyarakat untuk ikut vaksinasi masih tergolong rendah.

"Pelaksanaan vaksinasi masih mencapai 13 sampai 14 persen, dari jumlah target 600 ribu jiwa yang terealisasi masih 150 ribu jiwa," ujarnya.

Dia juga menguatkan, jika rendahnya minat masyarakat untuk melakukan vaksinasi dipengaruhi berita-berita hoax.

Dia berharap warga yang sehat untuk melakukan vaksinasi agar dapat melindungi diri sendiri dan orang lain dari wabah yang menular.

"Masyarakat diharapkan tidak termakan isu hoax, yang kebenaranya tidak dapat dipertanggungjawabkan," tutupnya.

Sementara itu, Ibu Untung (43 th) warga Kecamatan Curahdami, mengaku tidak mengetahui bahwa informasi tentang adanya vaksinasi yang digelar di Mako Kodim 0822 tersebut.

"Saya baru dengar informasi vaksinasi hari ini disini. Padahal sudah tersebar pamflet, pengumuman tentang vaksinasi ini," jelasnya.

Selain itu, Untung menjelaskan, awalnya ia takut untuk divaksin. Alasannya karena ia termakan oleh informasi yang belum tentu kebenaranya.

"Saya pertama takut, tapi setelah divaksin pikiran tidak khawatir lagi karena telah mengurangi resiko untuk terpapar," pungkasnya. (rul/amj)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya