TUBAN - Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Tuban, memberangkatkan 12 atlet National Paralympic Commite Indonesia (NPCI) Kabupaten Tuban.
Atlet yang dikirim beberapa hari yang lalu, kabarnya menggondol prestasi yang membanggakan pada laga Pekan Paralimpiade Provinsi (Peparprov) Jawa Timur I tahun 2021.
Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Tuban, Sulistiyadi membenarkan jika atlet NPCI yang dikirim pada ajang Peparprov Tahun 2021 menyabet beberapa prestasi diantaranya cabang olahraga (cabor) atlet dan Catur.
"Alhamdulilah, kita masuk ranking di Jawa Timur. Ada yang mendapatkan emas, lainnya perak dan perunggu. Dari 12 atlet yang kita berangkatkan, 15 orang beserta officialnya," ungkap Sulistiyadi kepada suaraindonesia.co.id saat ditemui diruang kerjanya Jalan Manunggal, Selasa (24/05/2021).
Lebih lanjut, kata Sulistiyadi NPCI yang baru pisah dengan KONI Tuban ada kaitannya dengan anggaran, karena anggaran harus ada sendiri atau khusus. Oleh sebab itu, kemarin atas usulan NPCI sendiri terkait dengan permohonan kegiatan untuk pembinaan.
"Memang selama ini pembinaan kan belum kami anggarkan karena kondisional, tapi kalau memberikan fasilitas berupa sarana prasarana lomba ini kami sudah 6 tahun ini memfasilitasi," imbuhnya.
Fasilitas yang dikatakan semisal ada lomba tingkat regional, tingkat nasional. Pihaknya akan selalu memberikan dukungan. Mestinya tahun 2021 ini ada rewardnya, akan tetapi untuk NPCI disabilitas belum kita prioritaskan, jadi hanya memprioritaskan kepada atletik berprestasi secara umum.
"Untuk tahun 2021 ini sudah kita pisah dan kita gabungkan. Karena prestasi yang didapatkan NPCI ini agar semua dapat reward. Minimal yang medali perak ini berapa, seperti perunggu dan emas ada sendiri," terang Sulistiyadi.
Masih kata Sulistiyadi, pengkaderan bibit-bibit berpotensi sepenuhnya diserahkan kepada NPCI. Kata Sulistiyadi, NPCI adalah organisasi besar, tentu jika dalam rangka pembibitan harus segera dicari.
"Kalau kami selaku Pemerintah Daerah, hanya memberikan stimulan saja, nanti NPCI memberi pemahaman pada kelompok disabilitas atau yang lainnya," terang dia.
Lebih lanjut, meski begitu NPCI masih kekurangan anggota atau masih sangat minim. Dengan begitu, Sulistiyadi menjelaskan jika nantinya ada yang masuk meski dalam usaha mikro, lalu atletik olahraga, jadi akan dikembangkan nantinya.
Sulistiyadi juga berharap, NPCI selalu memberikan warning kepada para donatur, jadi tidak mengandalkan pemerintah saja, bisa di CSR, karena perusahaan - perusahaan yang di Kabupaten Tuban termasuk banyak.
"Saya berharap ada yang memberikan fasilitas, seperti masuk di olahraga apa nanti. Sehingga pemerintah bisa menanggulangi yang lain," tambahnya.
Dari data yang dihimpun oleh suaraindonesia.co.id, peraih medali dan cabor Tolak Peluru dari Celebral Palsy Rungu Wicara atas nama Muali mendapatkan emas. Lalu ada 6 atlet yang mendapatkan perak dari cabor lari 400 m dan 100 m bernama Siti Fatimah, tolak peluru dan lempar lembing ada Lamsir, lompat jauh ada M. Saerozi, lempar cakram Lamsir.
Sedangkan, 4 lainnya memperoleh perunggu. Lompat jauh ada Siti Fatimah, lempar lembing ada Suratno, dan lempar lembing M. Saerozi. (Diah/Nang).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M. Efendi |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi