PURWOREJO - Dalam rangka untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, Pemdes Tegalrejo membangun Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Manunggal yang terletak di Desa Tegalrejo, Kecamatan Banyurip, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Budi Prakoso selaku Kepala Desa Tegalrejo saat ditemui menyampaikan, BUMDes Manunggal tersebut didirikan sebagai upaya untuk memberdayakam masyarakat karena berkaitan dengan tanah yang untuk membangun tersebut merupakan tanah kas desa.
"Jadi tanah ini yang menjadi sumber PADes Tegalrejo selama ini sekarang kita alih fungsikan dari lahan produktif menjadi lahan kagiatan, yang tadinya lahan ini dikelola oleh 5 atau 6 orang nanti dengan adanya kegiatan ini akan banyak menyerap tenaga kerja untuk beraktivitas di area ini," ucapnya saat di temui di gedung BUMDes Manunggal, Kamis (03/06/2021).
Lebih lanjut, Budi menjelaskan, untuk program yang sudah dibangun sampai saat ini antara lain waserda, lapangan olahraga, kios dan gedung untuk gudang.
"Khusus untuk gudang itu untuk menyerap gabah dari masyarakat dikala harga gabah itu jatuh (murah) serta gudang untuk pupuk supaya kebutuhan yang menjadi mayoritas para petani bisa terfasilitasi dengan baik," jelasnya.
Budi menambahkan, untuk tahun depan Pemdes juga berencana menambahkan wahana bermain air ada pemancingan, taman dan tempat outdor untuk kegiatan rapat, hajatan dan sebagainya.
"Karena ini program 10 tahun kedepan dan akan menyerap anggaran yang sangat besar maka perlu peran serta masyarakat juga untuk ikut bersaham menanamkan modalnya disini dan kami utamakam untuk warga masyarakat tegalrejo," imbuhnya.
Untuk pembangunan BUMDes tersebut pihak Pemdes selama ini mengalokasikan dana dari sumber Dana Desa (DD) dan lebih dari 50% yang dilakukan Pemdes untuk eksekusi lahan tersebut.
"Harapanya, dengan dibangunya BUMDes di area satu hektar ini bisa menumbuh pesatkan kemampuan warga masyarakat tegalrejo dan masyarakat disekitarnya kaitannya dengan pendapatan keluarga," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Agus Sulistya |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi