SITUBONDO - Orang tua atlet Situbondo Mendatangi DPRD, karena merasa kecewa atas kurangnya persiapan dan pelayanan Panitia dalam melayani para atlet yang mengikuti ajang Porprov Jatim di Jember, Senin (27/6/2022).
Salah satu orang tua atlit cabang olahraga futsal, Rudi Hartono sangat kecewa karena ada peserta yang sedang sakit, namun tidak terurus saat rawat inap di rumah sakit Jember, sehingga rela menggunakan BPJS pribadinya di kelas 3.
Seharusnya fasilitas untuk kesehatan para atlet yang mengikuti ajang POR Prov untuk fasilitas kesehatan seperti dokter gizi sudah di siapkan sebelumnya oleh panitia.
"Jangankan dokter gizi ambulan saja tidak ada," kata Rudi Hartono.
Padahal menurutnya, ajang POR Prov ini merupakan ajang yang ditunggu oleh para atlet dan masyarakat, untuk membuktikan skill yang dimiliki, serta mengharumkan nama Situbondo.
Sayangnya dalam momentum tersebut, pengurus KONI dinilai kurang tanggap dan respek terhadap para peserta atlit yang mau berlaga di POR Prov.
"Padahal monentum ini anggarannya sudah disediakan oleh pemerintah dan dana yang digunakan busa dipertanggung jawabkan," jelas Rudi Hartono.
Oleh karena itu, Rudy meminta kepada DPRD dan pihak terkait agar turun langsung kepada para atlit di setiap cabang olahraga yang dipertandingkan, sehingga mengetahui titik persoalan yang sebenarnya dialami para atlet Situbondo.
"Jika persoalan ini tidak bisa diselesaiian dan dievaluasi ke arah yang lebih baik, saya minta kepada Ketua KONI dan Dinas Pariwisata serta Sekretaris Daerah sebagai penanggung jawab POR Prov Situbondo lebih baik mundur saja dari jabatannya, karena ini sangat memalukan selain kepada Atlet juga kepada Kabupaten lain," ungkapnya.
Rudi berharap kepada panitia, keterbatasan anggaran POR Prov dijadikan alasan tidak maksimalnya pelayanan terhadap para atlet sehingga membuat para atlet tidak mendapatkan fasilitas yang layak.
"Nah seperti yang terjadi ini, jika memang tidak mampu dan tidak sanggup mengundurkan saja dari jabatannya," katanya
Terlebih, menurutnya saat ini Kabupaten Situbondo ditunjuk sebagai tuan rumah, maka sudah seharusnya memberikan pelayanan yang baik dan layak bagi pata atlet.
"Cukup atlet di cabang olahraga futsal saja yang tak terurus, namun kami berharap kekecewaan saya ini jangan sampai terjadi pada atlet di cabang olah raga lainnya," harapnya.
Sementara itu, Ketua KONI Situbondo Deny Wahyu Pribadi tidak membenarkan aduan penelantaran atlet, sebagaimana yang disampaikan sebelumnya.
Menurutnya, seluruh atlet yang berlaga dalam ajang Poprov Jatim telah mendapatkan jaminan, baik BPJS, asupan gizi hingga uang saku yang diberikan.
Pihaknya mengklaim, selalu melakukan pengecekan terkait kondisi para atletnya. Jika ada yang kondisinya kurang baik, menurutnya akan segera diberikan perawatan.
"Tidak akan kami biarkan begitu saja," ucapnya, saat dikonfirmasi secara terpisah.
Selain itu, dirinya menginformasikan bahwa tak hanya dipedulikan oleh panitia, namun atlet yang dirawat di rumah sakit Jember juga dijaga oleh rekan-rekannya dari tim futsal Situbondo.
"Yang bersangkutan itu sedang berada di rumah sakit, ditemani oleh kawan-kawannya dari tim futsal. Yang perlu ditekankan adalah kami tidak menelantarkan atlet kami," tegasnya. (Syam/Wil)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syamsuri |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi