JEMBER - Aktivis Posko Merdeka Mohamad Sholeh menolak keras, rencana penyertaan modal 82 miliar untuk PDP Khayangan oleh Pemkab Jember.
Ia mengaku, sudah mencium gelagat kurang enak Pemkab Jember yang merencanakan akan memberikan suntikan dana segar untuk itu.
"Saya mohon, PDP Khayangan harus mandiri jangan 'nyusuh' terus, pada Pemkab Jember," tegas Sholeh kepada awak media, Senin (24/10/2022).
Sholeh menyebut, angka 82 miliar adalah angka fantastis. Mengingat Jember masih banyak kebutuhan yang lebih urgen.
"Jika itu diteruskan, maka kebijakan itu akan berdampak dan sangat membebani APBD," terang Sholeh, menanggapi semakin menguatnya rencana itu.
Aktivis 98 ini kembali mengingatkan, rekam jejak pada pemerintahan sebelumnya. Perusahaan daerah tersebut beberapa kali sudah pernah dibantu lewat APBD.
"Zaman Jalal pernah dibantu modal 2 miliar. Era Faida, 5 miliar. Sekarang mau diberi 82 miliar untuk penyertaan modal. Ini kan keterlaluan," sesal Sholeh.
Sholeh heran, perusahaan yang seharusnya dari mendatangkan PAD bagi Jember, ini justru sebaliknya.
"Penyertaan modal yang dulu mana hasilnya, rakyat butuh tahu," lanjutnya.
Aktivis pergerakan ini juga membocorkan, rencana anggaran 82 miliar diduga akan dikemas dalam bentuk Perda Penyertaan Modal.
"Direncanakan akan dibagi 4 termin. Tahun 2023 direncanakan Rp 25 miliar. Tahun 2024, 25 miliar. Tahun 2025, akan diberikan Rp 17 miliar dan Tahun 2026 Rp 15 miliar," beber Sholeh.
Sholeh juga meyebut, rencana itu tidak ada bedanya dengan proyek multiyears.
"Ini tidak bisa dibiarkan, harus ditolak. Lebih baik, dana itu digunakan untuk pemberdayaan pedagang tradisional, petani dan nelayan," paparnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Imam Hairon |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi