JEMBER - Ketua DPD (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) PPNI Kabupaten Jember, Mustakim, MM.Kes mengecam aksi kekerasan terhadap tenaga kesehatan.
Hal itu sebagaimana menimpa anggotanya Fransisko Redi yang dipukul keluarga pasien, pada Jumat (18/11/2022) saat bertugas.
"Meski kesal, jangan lampiaskan kekesalan pada tenaga kesehatan. Mereka sudah menjalankan tugas maksimal sesuai SOP," ungkapnya, Sabtu (19/11/2022) lewat sambungan selulernya.
Mustakim memandang, selama ini masyarakat masih ada yang belum paham bagaimana beratnya menjadi petugas kesehatan.
"Bisa dibayangkan. Disaat yang lain sedang tidur, nakes ini harus berjibaku menyelamatkan nyawa meninggalkan keluarga untuk bertugas," bebernya.
Maka dari itu, kata Mustakim, perlakuan kasar yang dialami anggotanya sangat menyakitkan.
"Harusnya hal itu tidak terjadi. Masih banyak cara-cara lain jika dianggap tidak memuaskan," sergahnya.
Maka dari itu, dirinya berharap, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Ini kejadian sudah yang kesekian kalinya. Dulu masa Covid-19 nakes sering jadi sasaran kekesalan. Semoga ini yang terakhir," harapnya.
Sementara Anggota Komisi D DPRD Jember, Ardi Pujo Prabowo ikut memberikan dukungan kepada nakes.
Dirinya menilai, profesi Nakes adalah profesi mulia dan dilindungi oleh undang-undang.
"Nakes ini adalah garda terdepan saat Covid-19. Mereka mempertaruhkan nyawa untuk membela masyarakat. Itu harus diingat," lugas Ardi.
Terkait insiden pemukulan, dirinya ikut mendorong agar pelaku diproses lewat aparat penegak hukum.
"Agar tidak menjadi preseden buruk dunia kesehatan dan ada efek jera," tuturnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Imam Hairon |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi