JEMBER - Pemerintah menurunkan harga BBM Non Subsidi sejak pukul 14.00 WIB, Selasa (3/1/2023). Penyesuaian harga BBM itu dilakukan dan sebelumnya disampaikan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Terkait turunnya harga BBM Non Subsidi itu, pantauan wartawan di sejumlah SPBU di Jember. Masyarakat khususnya kendaraan bermotor roda dua mengaku belum tahu dengan informasi turunnya harga BBM Non Subsidi itu.
Namun demikian, meskipun harga BBM Non Subsidi turun harga. Masyarakat juga mengaku masih lebih memilih BBM jenis pertalite. Meskipun saat membeli harus antre panjang di SPBU.
“Saya belum tahu kalau Pertamax turun harga, tapi meskipun turun saya lebih milih Pertalite. Soalnya masih lebih murah,” kata salah seorang warga Nurul Fadilah saat dikonfirmasi di SPBU Koko Gebang.
Menurut Nurul, BBM jenis pertalite banyak diminati. Karena harganya masih terjangkau. “Ya saya berharap harganya sih masih bisa turun lagi,” sambung perempuan warga Kelurahan Gebang ini.
Senada dengan yang disampaikan Nurul, salah seorang warga lainnya Aldi Bagus Setiaraharja juga mengaku lebih memilih BBM jenis Pertalite.
“Saya masih milih pertalite mas. Lebih murah,” ucap Aldi saat dikonfirmasi terpisah.
Pria warga Kelurahan Kaliwates ini juga mengaku lebih memilih BBM jenis pertalite meskipun harus antre di SPBU.
“Soal antre sih gak masalah. Pokoknya sabar. Saya tetap pilih pertalite,” ujarnya.
Terkait turunnya harga BBM Non Subsidi, kata Korlap SPBU COCO 51.681.23 (Gebang) Jember Muhammad Taufik. Pihaknya saat ini belum bisa memantau dampaknya secara pasti.
Kata Taufik, adanya dampak penurunan harga BBM, biasanya terjadi besok atau seminggu kemudian.
“Kondisi sekarang masyarakat masih belum banyak yang tahu kalau ada turun harga. Jadi belum bisa dipastikan bagaimana dampak dari turun harga ini,” kata Taufik saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.
Namun demikian, lanjutnya, untuk saat ini kondisi di SPBU. Antrean pembelian BBM masih didominasi jenis Pertalite. Khususnya kendaraan bermotor roda dua.
“Masih seperti biasa, masyarakat lebih memilih beli Pertalite daripada Pertamax. Untuk selisih harga sih sekarang antara Pertalite dengan Pertamax Rp 2.800,” katanya.
“Tapi saya yakin, nanti kalau masyarakat banyak yang tahu. Kayaknya pembelian di SPBU meningkat daripada di eceran. Kan kalau di eceran Pertamax Rp 12 ribu per botol, kan mending beli di SPBU dengan harga segitu,” imbuhnya.
Perlu diketahui, harga Pertamax sempat naik dari Rp 9.000/liter menjadi Rp 12.500/liter yang berlaku pada 1 April 2022. Harga itu sempat bertahan lama, sebelum naik kembali jadi Rp 14.500/liter yang berlaku 3 September 2022.
Kemudian harga Pertamax turun dari Rp 14.500 per liter menjadi Rp 13.900 mulai Sabtu, 1 Oktober 2022. Hari ini harga Pertamax turun lagi jadi Rp 12.800/liter, berlaku mulai pukul 14.00 WIB.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhamad Hatta |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi