NGAWI - Hingga sekarang masih menjadi pertanyaan publik kebenaran adanya oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) dibawah lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang diduga melakukan aborsi ilegal.
Kepala Bidang Paud Dikmas Zainal Fanani saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa sebelum lembaganya menerima aduan dari seseorang yang mengaku suami siri SW, SW memang pernah ijin tidak masuk bekerja.
"Saat itu SW memang seharusnya ada penugasan dinas luar ke Lamongan, namun dirinya ijin kepada kami tidak masuk bekerja karena sakit infeksi saluran kencing," ungkap Zainal Fanani, Jumat (6//2023).
"Tapi kami tidak mau berspekulasi apakah sakitnya itu ada hubungannya dengan aduan yang kami terima dari laki-laki yang mengaku suami siri SW tersebut," kata Zainal Fanani menambahkan.
Lebih lanjut Zainal Fanani menyebut, laki-laki yang mengaku suami siri SW memang menyebarkan pengakuan dugaan terjadinya aborsi itu keberbagai kontak WhatsApp, termasuk ke banyak ASN dikbud bidang Paud Dikmas.
"Pegawai kami banyak menerima pesan WhatsApp terkait hal itu, dan menyampaikan bahwa SW tidak bisa bekerja dan tugas dinas ke Lamongan karena tuduhan dugaan bahwa SW melakukan aborsi ilegal," ujar Zainal Fanani.
"Dan aduan itu selanjutnya saya limpahkan ke Bidang Ketenagaan Dikbud, karena fungsi terkait ASN Dikbud ada di Bidang Ketenagaan," pungkas Zainal Fanani.
Diberitakan sebelumnya, kabar adanya oknum ASN dikbud ngawi yang diduga melakukan aborsi ilegal menyeruak ke publik terutama ASN Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi.
Hal tersebut setelah adanya aduan dilakukan seorang laki-laki yang mengaku suami siri SW. Aduan itu sudah dilayangkan ke Bupati tembusan BKPSDM ngawi.
Informasi yang dihimpun SUARA INDONESIA, bahkan pengadu juga sudah melaporkan ke pihak Kepolisian Polres Ngawi. Hingga saat ini SW belum bisa dikonfirmasi secara langsung oleh awak media atas kasus tersebut.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Ari Hermawan |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi