PROBOLINGGO, Suaraindonesia.co.id - Banjir bandang menyebabkan sebuah jembatan gantung penghubung Kecamatan Pakuniran dan Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo rusak parah.
Jembatan itu nyaris putus pada bagian tengah, akibat terhempas derasnya arus dan material banjir.
Kondisi jembatan sepanjang sekitar 50 meter itu mengkhawatirkan. Kendaraan roda dua maupun pejalan kaki juga khawatir jembatan ambruk jika dilalui.
Jembatan gantung tersebut merupakan akses transportasi warga Desa Ranon, Kecamatan Pakuniran menuju Desa Sentul, Kecamatan Gading.
Warga Desa Ranon, Hamsiatun (48) mengatakan hujan deras terjadi sejak Kamis sore (02/03/2023). Aktivitas warga pun serentak terhenti bahkan anak-anak terpaksa libur sekolah dengan alasan keamanan.
"Sudah gak bisa dilewati, meski bisa dengan jalan kaki. Tapi takut kalau kondisi jembatannya seperti ini, jadi mau ke pasar saja kami takut dan anak-anak terpaksa disuruh libur sekolah" ungkapnya, Jumat (03/03/2023).
Kepala Desa Ranon, Sirrahum menyebut kondisi jembatan tersebut memang memprihatinkan jika dilalui kendaraan bermotor. Apalagi jika terjadi banjir susulan yang lebih besar dari sebelumnya.
Akibat rusaknya jembatan tersebut, aktivitas sekitar 1.200 jiwa atau sekitar 600 kepala keluarga (KK) terganggu.
"Kalau warga Desa Sentul (Kecamatan Gading) masih banyak akses jalan lainnya. Tapi kalau warga Desa Ranon ya hanya jembatan ini yang paling mudah dilalui, jalan alternatif ada tapi memutar jauh," tutup Sirrahum.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi