PURWOREJO - Insiden bentrokan antara masyarakat Desa Wadas di perbukitan Manoreh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (08/02/2022) dinilai karena ketidak sabaran pemerintah.
Dilansir dari media VOA Jaringan Suaraindonesia.co.id warga menolak, petugas ukur dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Purworejo untuk melakukan pengukuran.
Mereka tidak mau, batu andesit ditambang karena dinilai merusak lingkungan.
Akibatnya, bentrokpun tidak bisa dihindarkan. Polisi dengan sigap mengamankan puluhan warga termasuk anak- anak dan membawa ke kantor polisi setempat.
"Peristiwa seperti ini bukan pertama kali terjadi, pernah juga tanggal 23 April lalu. Polisi melakukan tindakan yang sama pada warga Wandas," ungkap Heronimus Heron Aktivis dan Solidaritas warga Wadas, Rabu (09/02/2022) siang.
Sementara polisi sendiri beralasan, penangkapan dilakukan karena ada warga yang membawa senjata tajam. Namun, alasan itu ditampik oleh Heron.
"Yang ada adalah mereka masuk rumah warga. Dimana mereka mengambil peralatan parang dan segala macam di dapur warga," sebutnya, sebagimana dikonfirmasi VOA.
Heron menganggap, tuduhan warga membawa senjata tajam tersebut tidak bisa diterimakan.
"Bagi kami, tuduhan polisi yang mengatakan warga membawa senjata tajam, tidak beralasan," sanggahnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Imam Hairon |
Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi