JAYAPURA - Kapolda Papua, Irjen. Pol. Drs. Paulus Waterpauw turut ambil bagian dalam proses syuting film "Tikam Polisi Noken" yang berlangsung di Sentani Kabupaten Jayapura Papua, Minggu (07/02/2021).
Dalam kesempatannya Kapolda Papua, Irjen. Pol. Drs. Paulus Waterpauw mengatakan bahwa dirinya merasa bersyukur bisa ambil bagian dalam produksi film Tikam Polisi Noken yang diproduksi oleh Polda Papua dalam hal ini Karo SDM Polda Papua.
"Hari ini saya hadir untuk menyelesaikan proses syuting film Tikam Polisi Noken. Saya berperan sebagai seorang Pendeta yang hadir ditengah-tengah masyarakat dan forkopimda untuk menyelesaikan konfilk yang terjadi di Kabupaten Puncak Cartenz yang dibawa dalam doa. Dalam hal ini berharap tidak akan terjadi lagi konflik-konflik seperti itu,"ujar Kapolda Paulus Waterpauw usai proses syuting.
Menurut Kapolda Papua itu, dalam film menceritakan tentang berbagai konflik yang sering terjadi di Papua khususnya daerah pedalaman yang merenggut banyak korban, dan kehadiran hamba Tuhan atau Pendeta bersama dengan Forkopimda untuk menyelesaikan masalah atau perdamaian antar kedua belah pihak.
"Hadirnya Polisi Tikam ini menjadi juru bahasa sekaligus penerjemah bahasa yang bisa menyakinkan salah satu suku yang terlibat pertikaian. Dalam film ini kita mengasumsikan Suku Waro dan Suku Bolagma,"tuturnya.
Jenderal Bintang Dua ini mengakui bahwa, ternyata tidak gampang sebuah cerita yang diangkat kedalam layar lebar atau film, dimana harus mengatur orang yang begitu banyak agar maksimal dalam memainkan perannya masing-masing sesuai alur cerita yang diangkat.
"Kesan saya sebagai Pendeta dalam film ini tentu tidak mudah dalam hal ini membutuhkan ketenangan dan skill yang mumpuni, untuk itu saya sangat apresiasi kepada Karo SDM Polda Papua selaku sutradara,"bebernya.
Film yang saat ini masi dalam proses syuting itu merupakan Produksi Polda Papua melalui Karo SDM Polda Papua, dan sebagian besar pemainnya adalah dari anggota Polri Noken Polda Papua.
Karo SDM Polda Papua yang juga sebagai Sutradara film Si Tikam Polisi Noken, Kombes Pol Ade Djadja Subagja, S.IK mengatakan, pengambilan gambar/syuting untuk film Si Tikam Polisi Noken kali ini merupakan ending film yang menceriakan tentang penyelesaian suku atau adat dengan cara perdamaian dengan mematahkan panah. Namun scene tersebut belumlah final, sebab kami akan merencanakan untuk kelanjutan produksi film Si Tikam Polisi Noken 2 yang akan dimainkan di laut.
Film yang digagas Polda Papua itu mengangkat cerita dari kisah nyata seorang pemuda asli Papua yang pada akhirnya menjadi polisi.
"Perlu diketahui bahwa latar belakang dari pembuatan film ini salah satunya adalah apresiasi dan dukungan dari pimpinan pusat bahkan daerah kepada pembinaan Bintara Noken Polri tahun 2020 kemarin, yang kedua adalah unjuk menunjukan bahwa Papua juga bisa dalam hal membuat film layer lebar yang mengangkat budaya dan adat serta sinergitas TNI-Polri dalam perjuangannya menyelesaikan beberapa permasalahan di Papua,"tuturnya.
Lanjut Karo SDM Polda Papua itu, Seiring berjalannya waktu, Si Tikam akhirnya memilih hidup mengabdikan diri menjadi seorang Polisi melalui jalur Polisi Noken di Polda Papua. Film ini tentunya sarat akan nilai-nilai penting yang terkandung didalamnya seperti edukasi sekaligus menghibur hingga nilai toleransi yang sangat dijunjung.
"Pembuatan Film ini ditargetkan memakan waktu pengerjaan selama 6 bulan dengan lokasi syuting yakni kota dari Jayapura hingga Kabupaten Jayapura, namun sempat terpotong akibat Pandemi Covid-19 dan Pilkada, namun rencananya akan dirilis atau ditayangkan di Bioskop XXI pada akhir Februari 2021,"tutupnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mustakim Ali |
Editor | : |
Komentar & Reaksi