JEMBER - Salah seorang tokoh agama Kyai Abdur Rohman minta, agar 12 orang selamat dari sergapan ombak untuk di ruqyah.
Menurutnya, hal itu bertujuan agar jiwanya kembali diingatkan dan tidak berpikir aneh.
"Diruqyah agar sadar, bahwa yang mengabulkan sesuatu hanya ALLAH saja. Bukan yang lain," ungkapnya, Selasa (15/02/2022) lewat sambungan selulernya.
Kyai muda ini menilai, bacaan-bacaan dzikir dan sholawat itu sangat bagus dan dibenarkan sangat menangkan hati.
"Tetapi kalau dibaca di tempat yang mendekati maut itu lain lagi. Apalagi, ada tujuan tertentu yang terkesan menyimpang, ini yang perlu diluruskan," ujar dia.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Suren, Ledokombo ini juga berharap, Majelis Ulama Indonesia (MUI) bisa ambil bagian untuk mencerahkan korban.
"Jangan sampai mereka ada keinginan, untuk kembali, ikut dalam acara ritual bahaya itu. Semoga segera disadarkan," harapnya.
Di tempat terpisah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berdasarkan informasi yang didapatkan dari sejumlah stakeholder mengaku prihatin.
Dirinya menilai, patologi sosial menjadi salah satu penyebab dilaksanakannya ritual yang menelan belasan nyawa di Pantai Payangan.
Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh tidak terpenuhiya proses pencarian solusi atas permasalahan yang terjadi.
Sehingga, individu atau kelompok memilih untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kebaikan, demi mecari jalan pintas penyelesaian masalah.
“Berdasarkan informasi dari sejumlah stake holder, ini ada patologi sosial. Sering kali tidak terpenuhi proses pencarian solusinya, sehingga mereka berharap akan ada solusi efektif untuk permasalahannya,” ungkapnya, dalam acara Penyerahan Santunan Kematian Untuk Korban Tenggelam di Pantai Payangan, Senin (14/2/2022).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Redaksi |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi